Masyarakat Jawa Tengah mengemukakan kekhawatiran terkait tingkat Upah Minimum Regional (UMR) yang paling rendah di Pulau Jawa, yang dinilai belum mencerminkan kebutuhan hidup layak bagi pekerja dan keluarganya. Hal ini menyebabkan sebagian besar masyarakat, terutama pekerja sektor informal dan buruh, merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, sehingga meningkatkan tingkat kemiskinan di daerah tersebut.
Masyarakat berharap pemerintah dapat mempertimbangkan penyesuaian UMR yang lebih adil, serta mendorong kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan pekerjaan berkualitas dengan upah yang layak. Selain itu, diharapkan ada program-program pemberdayaan ekonomi yang dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.